Total Tayangan Halaman

Jumat, 24 Juni 2011

Jenis-Jenis Touring


Definisi Touring

Touring (selanjutnya disebut 'turing') adalah satu bentuk kegiatan klub melakukan perjalanan dengan mengendarai sepeda motor ke tempat tujuan tertentu untuk menyalurkan kegemaran berkendara sepeda motor para anggotanya dan menikmati indahnya kebersamaan dan persatuan para anggota.
Pengklasifikasian Touring.
Menurut tujuan dan persyaratannya, turing dibedakan dalam 3 jenis yaitu touring terbuka, touring tertutup dan touring besar (grand touring).

1. Touring Terbuka

Persyaratannya
• Tujuan : adaptasi bagi anggota baru
• Peserta : semua anggota
• Jarak tempuh pp : 150 - 200 km (medan jalan aman bervariasi dan beresiko kecil)
• Kecepatan Maks : 90 km/jam (disesuaikan kondisi di jalan)
2. Touring Tertutup
Persyaratannya
• Tujuan : menyalurkan kegemaran touring dan memperkuat persaudaraan antar anggota
• Peserta : anggota yang aktif mengikuti touring terbuka
• Kecepatan Maks : 100 km/jam (disesuaikan kondisi di jalan)
2. Touring Besar (Grand Touring)
Persyaratannya
• Tujuan : menyalurkan kegemaran touring dan memperkuat persaudaraan antar anggota
• Peserta : anggota yang telah mengikuti touring tertutup
• Kecepatan Maks : 100 km/jam (disesuaikan kondisi di jalan)

PERSIAPAN PENGENDARA
Persiapan adalah kunci suksesnya touring. Semua peserta mengharapkan kesuksesan dengan tanpa halangan berarti. Peserta tidak siap bisa menghambat perjalanan yang berakibat anggota lain tidak maksimal menikmati touring. Untuk itu setiap peserta harus melakukan persiapan dengan sebaik mungkin.
Persiapan pada pengendara
1. Bacalah petunjuk berkendara aman pada Buku Panduan Pemilik Kendaraan Bermotor.
2. Motivasi: harus sejalan dengan rencana tujuan.
3. Kondisi kesehatan : prima.
4. Mental, untuk kepercayaan diri yang lebih baik.
5. Izin orang tercinta, diyakini akan memberikan ketenangan hati selama kegiatan.
6. Pakaian touring :
   - celana panjang
   - jaket (khusus touring)
   - helm
   - rompi klub (jika ada kesepakatan)
   - sepatu (lebih aman yang menutupi mata kaki)
   - sarung tangan
   - jas hujan
   - sunglasses, jika perlu
   - pakaian ganti
7. Kelengkapan lain :
   - STNK dan SIM
   - sleeping bag (Jika perlu)
   - perlengkapan mandi
   - obat-obatan
   - HP
   - camera atau handycam (jika perlu)
   - lap (sepert; kanebo, jika perlu)
8. Uang extra untuk keperluan tak terduga.

PERSIAPAN KENDARAAN
1. kondisi mesin : prima
2. ban : layak pakai, tekanan angin sesuai buku petunjuk
3. sistem rem berfungsi baik.
4. lampu dan sistem kelistrikan berfungsi baik
5. kaca spion (idealnya yg standar)
6. perhitungkan masa retensi V-belt atau rantai.
7. Suku cadang :
   - busi
   - sekering
   - bohlam
   - saringan udara (jika perlu)
   - oli mesin (jika perlu)
8. kelengkapan lain :
   - kunci kontak cadangan
   - kunci baut dan obeng
   - lampu senter (jika perlu)
   - perlengkapan tubeless (jika perlu)

Bila semua persiapan sudah dilakukan, pastikan anda berdoa kepada Yang Maha Kuasa agar selalu bisa menikmati ciptaanNya dengan rasa syukur dan agar selalu dibawah lindunganNya. Dan ingatlah satu hal penting : KELUARGA SENANTIASA MENANTI ANDA KEMBALI.
Di Check Point dan Finish Point, selalu lakukan pengecekan jumlah peserta, berdoa juga ada baiknya dilakukan sebagai tanda syukur telah kembali dengan selamat sekaligus untuk memohon diberikan kesempatan melakukan touring berikutnya.

TATA TERTIB
Tata tertib dibuat agar semua peserta mendapatkan touring yang aman dan menyenangkan. Ada 2 (dua) tata tertib yang wajib dipatuhi semua peserta, yaitu : tata tertib sebelum keberangkatan dan tata tertib ketika berkendara. Disiplin mematuhi tata tertib juga akan menjadi kunci suksesnya touring.
Tata tertib sebelum keberangkatan
1. Tiba 30 menit sebelum waktu keberangkatan di tempat yang disepakati
2. Segera laporkan kehadiran anda kepada panitia touring
3. Ikuti petunjuk dan informasi terbaru dari panitia touring

Tata tertib berkendara
1. Menyalakan lampu besar dan/atau hazard sepanjang perjalalan
2. Tetap berada di belakang Forwarder
3. Jaga jarak aman (sekitar 3 meter)
4. Mendahului hanya dari sisi kanan dengan menyalakan lampu sign
5. Hindari mendahului pada tikungan tajam

Susunan barisan
Berkendara bersama berarti berkendara secara konvoi dengan tetap mematuhi peraturan lalu lintas dan marka jalan.
Agar aman dan terlihat rapi, perlu adanya susunan barisan yang sudah disepakati oleh semua peserta touring.
Susunan barisan yang aman adalah saling silang seperti gambar berikut ini:









BAHASA TUBUH




TIPS
• Warming up tubuh sebelum berkendara selama 20 menit berupa push-up dan lari kecil atau lari di tempat bisa mengaktifkan semua syaraf tubuh. (dr. Budi Santoso, Motoriders, edisi September 2002)
• Hindari membawa beban melebihi yang dianjurkan.
• Agar selamat di perjalanan, wajib menjaga kewaspadaan. (Oey Nam Pin, majalah Motoriders, edisi November 2002, hal 80)
• Ketika berkendara, tarik nafas sesering mungkin guna meningkatkan kewaspadaan, karena Kewaspadaan dikendalikan penuh oleh otak, dan cara kerja otak sangat dipengaruhi oksigen yang dihirup saat mengambil nafas. (Reyn Altin Johannes Lumenta, maja1ah Motoriders, edisi Oktober 2002, hal 86)
• Waktu istirahat sebaiknya disepakati dengan peserta lain, dengan mempertimbangkan faktor stamina dan usia peserta, juga tempat yang tepat untuk rehat. Dua jam berkendara mungkin bisa disepakati
• Pengisian bahan bakar efektif dan efisien bila dilakukan berkesinambungan.
• Gunakan waktu menunggu peserta lain mengisi bahan bakar untuk minum atau pergi ke kamar kecil
Menjaga stamina tetap fit ketika touring
Daya tahan tubuh mutlak dalam berkendara. Kondisi fisik harus diperhtikan. Faktor stamina tubuh mempengaruhi keamanan berkendara. Fisik menurun bisa membahayakan diri sendiri, juga orang lain. Untuk menjaga stamina tetap fit ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
1. Jika fokus anda berkurang ketika mengendalikan motor dan melihat suasana jalan tidak lagi maksimal, minumlah cairan anti dehidrasi yang mengandung elektrolit dan kalsium
2. Rencanakan rehat dan atur waktu makan
3. Makanlah dengan proporsi yang seimbang

Istirahat
Istirahat sangat diperlukan untuk mengembalikan stamina. Sebaiknya waktu berkendara tidak melebihi 2 (dua) jam guna menghindari kelelahan. Buatlah kesepakatan dalam hal ini, dengan mempertimbangkan perbedaan stamina peserta.

Lama istirahat
Lama istirahat sebaiknya disepakati dan diinformasikan kepada peserta. Mengutip penyataan Dr. Budi Santoso, Pengda IMI DKI Jakarta (majalah motoriders, edisi September 2002, hal 69), bahwa lama istirahat cukup 30 menit.

Pengisian bahan bakar
Panitia mengumumkan semua peserta kapan pengisian bahan bakar berdasarkan pertimbangan; pertama, jarak tempuh kendaraan dengan tangki bahan bakar terkecil. Kedua, pom bensin yang menyediakan bahan bakar kualitas baik. Ketiga, bahwa tidak ada pom bensin yang sejenis berikutnya sepanjang jalur perjalanan yang akan dilalui. Semua peserta harus mengisi bahan bakar hingga penuh, meskipun indikator menunjukkan bahan bakar masih sisa.












Tidak ada komentar:

Posting Komentar